Rentan Sakit Jantung itu Bukan Karena Golongan Darah | Info Jantung
Belakangan mungkin banyak orang khawatir karena sebuah studi dari Harvard University menyatakan bahwa pemilik golongan darah tertentu berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner.
Setelah menganalisis hasil dua riset berskala nasional yaitu Nurses Health Study dan Health Professionals Study yang melibatkan hampir 90.000 orang, peneliti menyimpulkan bahwa pemilik golongan darah AB berisiko 23 persen lebih besar terserang penyakit jantung bila dibandingkan dengan orang-orang bergolongan darah O atau paling rentan dibandingkan ketiga golongan darah lainnya.
Tapi tak perlu keburu panik dulu. "Hasil riset ini masih ada cacatnya," ujar Eric Topol, MD, profesor genetika dari Scripps Research Institute di San Diego.
Pada dasarnya, 23 persen yang Anda lihat dari studi itu tidaklah sepenuhnya benar karena jumlah pemilik golongan darah AB itu kecil.
"Pemilik golongan darah AB itu sangat jarang dan tentu saja kekuatan statistiknya bisa diragukan jika Anda berbicara tentang sekumpulan orang yang jumlahnya sedikit itu," lanjutnya.
Dr. Topol yakin bahwa peneliti dari Harvard memperoleh kesimpulan dari data yang tidak secara spesifik memaparkan kaitan antara golongan darah dan risiko penyakit jantung.
Ketika orang-orang diminta melaporkan golongan darahnya untuk digunakan dalam meta-analisis, studi yang sebenarnya justru tidak bermaksud untuk memperoleh hasil studi seperti itu.
Khusus untuk golongan darah O, hasil studi ini mungkin masih dapat diterima karena untuk memperoleh kesimpulan itu, peneliti bisa mengamati cukup banyak orang, mengingat O adalah golongan darah yang paling umum, ungkap Dr. Topol.
Lebih penting lagi, menurut Dr. Topol, golongan darah itu sebenarnya sesuatu yang tak perlu Anda ketahui.
"Anda perlu khawatir jika Anda mengalami kelebihan berat badan dan punya gaya hidup yang statis serta punya tekanan darah dan kadar kolesterol yang tinggi. Faktor-faktor itu justru memberikan efek yang luar biasa terhadap munculnya penyakit jantung, bukannya golongan darah Anda," ungkap Dr. Topol seperti dilansir dari today.com, Senin (17/9/2012).
Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa pemilik golongan darah A atau B memiliki tingkat sirkulasi kolesterol 'jahat' (LDL) yang tinggi padahal kondisi tersebut menjadi salah satu faktor risiko peradangan dan penyakit jantung, tapi Dr. Topol mengatakan bahwa kaitan keduanya lemah.
Di sisi lain, untuk mengurangi risiko penyakit jantung, Dr. Topol mendorong setiap orang untuk lebih memfokuskan perhatian pada apa yang bisa diubah yaitu gaya hidup. Salah satunya dengan banyak-banyak tersenyum (tentu dengan porsi sewajarnya).
+ comments + 2 comments
Mari bergabung dengan saye di www*fansbetting*com
Proses cepat, aman dan terpercaya
agen judi terpercaya dengan peluang kemenangan lebih besar, segera daftar dan dapatkan royal jackpot
dan uang jutaan rupiah dengan minimal deposit 10.000, semua hanya ada di D3W4PK segera daftar ya :* :* :*
Post a Comment